Kompos adalah
pupuk organik yang sebagian besar atau seluruhnya terdiri atas bahan organik
yang berasal dari limbah atau sisa tanaman, kotoran hewan atau manusia seperti
pupuk kandang, pupuk hijau dan humus yang telah mengalami dekomposisi. Proses
pengomposan berlangsung selama 30 hari.
Faktor-faktor
yang mempengaruhi proses pengomposan adalah
Ø temperatur 54 sampai 60ºC,
Ø C/N ratio 25 sampai 30,
Ø kelembapan 50 sampai 60 %,
Ø pH 6,5 sampai 7,5,
Ø ukuran partikel bahan,
Ø aerasi atau pembalikan.
Kompos mempunyai berbagai manfaat terhadap tanah, yaitu :
Ø menambah kesuburan tanah,
Ø memperbaiki struktur tanah menjadi lebih
remah dan gembur,
Ø memperbaiki sifat kimiawi tanah sehingga
unsur hara yang tersedia dalam tanah lebih mudah diserap oleh tanaman,
Ø memperbaiki tata air dan udara di dalam
tanah sehingga suhu tanah akan lebih stabil,
Prinsip pengomposan
q Pengomposan adalah dekomposisi terkontrol
dari bahan organik.
q Mendorong mikrobia agar aktif, tumpukan kompos
membutuhkan campuran yang baik dari komponen :
–
Karbon,
Nitrogen (material
pengomposan)
–
Oksigen
(udara)
–
Air
Proses pembuatan pupuk kompos telah dicontohkan kepada
Gabungan Kelompok Tani des Kuniran oleh tim KKN PPM UGM pada Kamis, 6 Agustus
2015 lalu. Berikut ini adalah alat, bahan dan cara pembuatan kompos seperti
yang telah dicontohkan tim KKN kemarin
Bahan :
- Feses Ternak
- Starter EM4
- Molases
- Jerami/limbah
Pertanian
- Air
- Abu Dapur
- Kapur
Alat :
1. Cangkul
2. Terpal/plastik
penutup
3. Ember
4. Sabit
5. Plastik
Pembungkus
6. Alat
Pengayak
7. Timbangan
Cara
Pembuatan :
1.
Limbah
sisa Pertanian (jerami Misalnya) dipotong kecil-kecil 25-50 cm
2.
Potongan
bahan kompos tersebeu lalu ditumpuk rapi dan diperciki air
3.
Diatasnya
kemudian ditaburi abu dapur hingga merata
4.
Kemudian
ditaburi kotoran ternak secara merata dengan ketebalan 5-10cm
5.
Taburkan
kapur diatas kotoran ternak hingga merata
6.
Setiap
lapis tumpukan diperciki air yang telah diberi starter dan Molases
7.
Kemudian
aduk tumpukan tersebut sampai merata
8.
Jika
terlihat sudah tercampur secara merata, buatlah tumpukan seperti gunung, lalu
tutup tumpukan tersebeut dengan terpal/plastik agar terjadi proses pengomposan
secara maksimal.
9.
Kemudian
secara berkala kompos diadakan pembalikan, bisa setiap 3 hari sekali atau 1
minggu sekali.
10. Pastikan Tempat pembuatan kompos
terlindungi dari segala perubahan cuaca.
11. Pengepakan dilakukan
setelah kompos benar-benar matang
0 komentar:
Posting Komentar